TEROBOSAN : Manajemen PT Pertamina EP Lirik dinilai Berhasil menjawab tantangan migas Nasional.

Inovasi Field Lirik Berhasil Menjawab Tantangan Migas Nasional

INHU – RIAU | Poskilat.com

banner 336x280

Manajemen PT Pertamina EP Lirik dinilai berhasil menjawab tantangan migas nasional. Terobosan ini layaknya perlu dicontoh oleh Pertamina lainnya, terutama pada sumur-sumur tua yang tersebar di seluruh Nusantara.

Menurut Manager Field Lirik, Luqman Arif, melalui Asisten Manajernya, Agung Gunarto, dalam konfirmasi tertulis di sela-sela kegiatan Media Field Trip Pertamina EP Lirik, Senin, 13 Oktober 2025, ia memaparkan:

“Dalam upaya berkelanjutan untuk mengatasi tantangan penurunan produksi yang umum dialami di lapangan minyak tua (mature field), Pertamina EP Lirik Field telah mengambil langkah inovatif dan strategis. Berdasarkan presentasi dari Petroleum Engineering Dept, Field Lirik kini menitikberatkan strategi mereka pada dua pilar inovasi: Linear Electric Submersible Pump (LESP) untuk efisiensi artificial lift low rate dan Stimulasi Paralax untuk optimalisasi aliran di reservoir,” katanya kepada media Trans7Riau.com.

Dikatakan, dua inovasi ini tidak hanya bertujuan mendongkrak produksi Field Lirik, namun juga diproyeksikan sebagai solusi yang dapat direplikasi untuk lapangan-lapangan lain di Indonesia yang menghadapi permasalahan serupa.

LESP, Menjawab Tantangan Sumur Bertekanan Rendah (Low Rate)
“Lirik Field menghadapi masalah klasik sumur low influx yang berproduksi secara intermittent (terputus-putus),” jelasnya.

Dari data yang dipaparkan Tim Manajemen Field Lirik, menunjukkan bahwa sumur low influx tersebut rata-rata memiliki Q maksimum hanya 50–60 barel fluida per hari (BFPD). Masalahnya, artificial lift yang tersedia di Lirik memiliki kapasitas produksi minimal 50–60 BFPD. Kesenjangan inilah yang diatasi oleh LESP.

“Inovasi pada artificial lift melalui LESP ini sangat krusial,” ujar Agung Gunarto.

Menurutnya, LESP dirancang khusus untuk sumur low rate karena memiliki kemampuan memproduksikan fluida dengan kapasitas yang sangat fleksibel, yaitu antara 30 hingga 300 BFPD. LESP menggunakan mekanisme Double Acting Plunger yang menghasilkan efisiensi pompa yang lebih baik.

Implementasi pada beberapa sumur kandidat menunjukkan hasil positif, yaitu sumur low influx dapat diproduksikan secara kontinyu. Selain peningkatan produksi, mekanisme low rate dari LESP juga berkontribusi pada perbaikan kadar air (KA) pada sumur.

Keberhasilan teknologi ini, termasuk kemampuan monitoring parameter produksi secara real time via Panel VSD LESP, telah diakui dan dipublikasikan di forum seperti CIIF Regional 1 (November 2024) dan Paper IPA 2025, paparnya.

Dengan demikian, LESP menjadi jawaban nyata yang dapat direplikasi pada sumur-sumur low rate di lapangan lain yang kesulitan diproduksikan secara optimal menggunakan pompa konvensional.

Paralax, Solusi Non-Hazardous untuk Deposisi Organik di Reservoir
Tantangan kedua yang dihadapi Lirik Field adalah congeal oil yang disebabkan oleh pengendapan wax di reservoir. Crude oil Lirik mengandung senyawa SARA (saturated-aromatic-resin-asphaltene) yang rentan mengganggu kestabilan aliran fluida akibat penurunan tekanan di wellbore selama produksi.

Stimulasi Paralax diusung sebagai solusi inovatif untuk mengatasi kerusakan formasi akibat deposisi organik. Paralax merupakan alternatif non-acid dan non-hazardous terhadap matrix acidizing dan solvent squeezes.

Paralax bekerja sebagai agen fiksasi yang tugas utamanya adalah mencegah pengendapan parafin dan aspalten, baik di dalam formasi maupun di tubing. Inovasi ini sangat penting karena Paralax memiliki potensi yang jauh lebih besar untuk direplikasi pada reservoir yang mengalami deposisi organik. Selain fungsinya sebagai agen fiksasi, Paralax juga berpotensi bekerja sebagai relative permeability modifier (RPM).

Meskipun demikian, keberhasilan replikasi sangat bergantung pada proses pengenalan kandidat yang presisi. Disarankan untuk memastikan bahwa kerusakan formasi yang menyumbat reservoir memang disebabkan oleh deposisi organik yang dapat diobati dengan Paralax, dan bukan mineral scale. Jika diterapkan dan disebarkan secara fieldwide, Paralax memiliki potensi dan dampak yang jauh lebih tinggi terhadap produksi minyak Pertamina secara keseluruhan.

Pos Kilat logo

Semangat Inovasi sebagai Jawaban Industri
Fokus ganda Lirik Field pada efisiensi artificial lift melalui LESP (untuk sumur low rate) dan revitalisasi reservoir melalui Paralax (untuk kerusakan akibat deposisi organik) membuktikan bahwa lapangan tua masih menyimpan potensi besar melalui sentuhan teknologi yang tepat guna.

“Semangat inovasi dari Field Lirik ini diharapkan dapat menjadi jawaban efektif untuk mengatasi permasalahan umum di industri migas, terutama di lapangan mature. Semoga juga menjawab tantangan industri migas nasional,” pungkasnya.

A.Rus

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *