KUANSING | Poskilat.com
Awas! Jangan coba-coba lagi merusak sungai Kuantan dengan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) atau aktivitas lainnya. Pasalnya, lebih dari 600 orang Dubalang Batang Kuantan Singingi, Ahad (12/10/2025) dilantik.
Pelantikan itu dilakukan ditengah hujan gerimis yang turun oleh Gubernur Riau H Abdul Wahid bersama Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Pangdam XIX Tuanku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo dan Bupati Kuansing H Suhardiman Amby.
Prosesi pelantikan itu terlihat sakral. Di mana Ketua Umum MKA LAMR Kabupaten Kuansing, Datuk Seri Aherson menyerahkan air sungai Kuantan pada Gubernur Riau H Abdul Wahid, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Pangdam XIX Tuangku Tambusai Mayjen TNI Agus Hadi Waluyo dan Bupati Kuansing H Suhardiman Amby.
Air sungai Kuantan yang terlihat keruh itu, lalu disiram ke tongkat komando Kapolda Riau dan tongkat komandan Pandam Tuanku Tambusai. Penyiraman itu menjadi sebuah harapan, dengan sinergitas bersama pimpinan daerah itu, sungai Kuantan akan kembali jernih.
Usai prosesi itu, Gubernur Riau H Abdul Wahid menjawab Riaupos.co dan awak media lainnya mengatakan, bahwa dengan sinergitas bersama ini, sebagai bebtuk tanggungjawab bersama agar negeri ini tidak luluh lantak, hancur, karena perbuatan segelintir orang dengan alasan mencari makan.
Tetapi aktivitas mereka ini membahayakan bagi kehidupan masyarakat banyak. Maka pelantikan Dubalang Batang Kuantan Singingi yang diinisiasi oleh Kapolda Riau dan Pangdam Tuanku Tambusai mempertanda bahwa menjaga negeri harus bersama-sama dan berkolaborasi.
Pemerintah Provinsi Riau meminta pada Bupati Kuansing suruh bupati untuk memfasilitasi pengurusan wilayah pertambangan rakyat. Pemprov Riau yang akan membantu memfasilitasinya.
“Yang mengawasi adalah Pak Kapolda dan Pak Pangdam. Kita bersinergi untuk memperbaiko negeri. Bukan tidak boleh kita mencari rezeki di negeri ini, tetapi kita harus menata negeri ini lebih baik kedepannya sehingga semua komponen masyarakat boleh berusaha di negeri ini dengan tata cara yang baik,” kata Abdul Wahid.
Fungsi dubalang dalam tatanan masyarakat adalah menjaga kampung. “Dan ini menjadi simbol anak-anak negeri ini peduli dengan kampung halamannya,” kata Abdul Wahid.
Sumber : Riaupos.co